11.4 Studio Rekaman – Mixer: Group

Group merupakan bus pendukung dengan berbagai fungsi yang akan kita lihat lebih jelas saat ilustrasi tahap rekaman dan mixing. Sementara, cukup untuk mengingat bahwa setiap sinyal dari channel dapat dirutekan ke salah satu grup atau mix bus. Di sisi lain, sinyal dari monitor channel dapat dirutekan ke monitor bus. Diagram berikut menjelaskan kondisi ini:

Penggunaan bus

Gambar 11.17 Penggunaan bus

Diagram memperlihatkan pada channel yang bersangkutan, tombol 1-2 routing matrix pada posisi ditekan. Pengaruh dari aksi ini adalah sinyal channel dikirim ke group 1 dan 2. Bila panpot channel diputar berlawanan arah jarum jam, sinyal hanya dikirim ke group 1, sedangkan bila diputar searah jarum jam sinyal hanya dikirim ke group 2.

Pada bagian group, kita menemukan fader yang mengendalikan level keseluruhan untuk setiap group. Untuk setiap fader ada kendali panoramic yang memungkinkan kita memilih proporsi sinyal yang ingin kita kirimkan ke master bus Left dan Right.

11.3 Studio Rekaman – Mixer: Channel

Melalui channel (atau saluran), sinyal diterima, dimanipulasi dan dikirim ke tujuan yang tepat. Kenyataannya, setiap channel pada mixer terdiri dari dua channel, tapi untuk sementara kita menganggap dan berkonsentrasi pada satu channel saja.

Diagram channel mixer

Gambar 11.4 Diagram channel mixer

Channel bisa menerima input line dan input mikrofon. Perbedaan utama antara kedua sinyal adalah sinyal mikrofon memiliki voltase jauh lebih rendah daripada sinyal line, sehingga kedua sinyal diamplifikasi secara berbeda.

Berbagai tahapan suatu channel:

Gain:

Gain

Gambar 11.5 Gain

Kedua input, line dan mikrofon, memiliki potensiometer gain yang meregulasi tingkat amplifikasi sinyal; seringnya potensiometer yang sama mengendalikan sirkuit kedua gain. Melalui saklar kita memilih tipe input (mikrofon atau line).

Pad (atenuasi): sinyal input yang terlalu kencang bisa dikurangi hingga 20-30 dB.

Inversi fase: mulai tahap ini channel menjadi satu. Tahap ini menginversi fase (mengganti kutub negatif dengan kutub positif).

Equalizer: parametric equalizer. Silakan periksa kembali bab mengenai equalizer untuk pembahasan lebih lengkap.

Parametric Equalizer

Gambar 11.6 Parametric Equalizer

Filter: menyediakan filter high-pass yang memastikan frekuensi rendah dihilangkan dengan efisien.

Filter

Gambar 11.7 Filter

Insert socket: insert socket (atau bahasa sederhananya: colokan) terletak di koneksi belakang mixer, tidak di channel strip itu sendiri. Akses socket ini biasanya melalui patchbay (yang akan dijelaskan kemudian). Terdiri dari dua socket dimana satu atau lebih efek dapat dirangkai secara seri, seperti ditunjukkan diagram berikut:

Insert socket

Gambar 11.8 Insert socket

Dengan memasukkan konektor ke insert-out socket, koneksi langsung insert-out/insert-in terputus dan sinyal dikirim melalui modul eksternal.

Auxiliary send:

Auxiliary send

Gambar 11.9 Auxiliary send

Aux send adalah potensiometer yang menangkap sinyal duplikat dan mengirimnya ke bus yang sesuai. Berikut diagram aux send

Contoh aux send

Gambar 11.10 Contoh aux send

Dalam contoh, terdapat 4 potensiometer aux send untuk setiap channel, 2 pre-fader dan 2 post-fader. Sinyal duplikat yang ditangkap aux send pre-fader terbebas dari keadaan fader utama channel, sedangkan sinyal yang ditangkap aux send post-fader bergantung keadaan fader utama. Perbedaan ini menimbulkan kondisi dimana salah satu jenis aux send lebih tepat digunakan.

Aux send dapat digunakan untuk menciptakan serangkaian auxiliary mix (mix tambahan) yang level keseluruhan dikendalikan oleh aux send master masing-masing (yang terdapat di bagian lain mixer). Aux send akan dibahas lebih lengkap selanjutnya.

Routing Matrix: Routing matrix berfungsi untuk mengalihkan sinyal ke group bus (yang terletak di bagian lain mixer and dibahas selanjutnya) atau ke stereo (mix) bus L-R (master fader). Jika terdapat 8 group bus, sinyal bisa dialihkan ke group manapun (1-2, 3-4, 5-6, 7-8) dan juga ke mix bus (L-R) melalui routing matrix.

Routing matrix

Gambar 11.11 Routing matrix

Mute: Mute (atau tombol diam) mensunyikan channel. Ada berbagai situasi yang membutuhkan mute (seperti ketika dalam proses mixing butuh mendengar hasil rekaman tanpa vokal, dapat dicapai dengan menekan tombol mute pada channel vokal, alih-alih menurunkan level menggunakan fader dan kehilangan posisi semula fader).

Tombol mute

Gambar 11.12 Tombol mute

Solo: Tombol solo menyebabkan semua channel lainnya berada dalam keadaan mute (contoh, hanya ingin mendengar vokal saja, dapat dicapai dengan menekan tombol solo pada channel vokal sehingga channel yang lain menjadi sunyi).

Tombol solo

Gambar 11.13 Tombol solo

Fader: Fader mengendalikan jumlah sinyal yang dialihkan ke mix bus atau ke group bus. Diagram berikut menunjukkan tombol-tombol rute sinyal yang mengalihkan sinyal ke group bus atau mix bus.

Fader

Gambar 11.14 Fader

Pan: Pan adalah singkatan dari panpot. Panpot sendiri adalah singkatan dari panoramic potentiometer, yang mengendalikan persentase sinyal yang dikirim ke group bus. Ketika kendali panoramic diputar seluruhnya searah jarum jam dan routing matrix mengirim sinyal ke group bus 7-8, sinyal akan muncul di bus 8. Ketika kendali diputar seluruhnya berlawanan jarum jam, sinyal muncul di bus 7. Ketika kendali panoramic berada di tengah, sinyal terdistribusi merata ke bus 7-8.

Panpot

Gambar 11.15 Panpot

Monitor fader: Dalam studio rekaman, sinyal direkam pada level yang sesuai untuk rekaman, sehingga penting untuk memisahkan level rekaman dengan level pendengaran. Karena hal ini lah, mixer studio sebenarnya memiliki 2 channel dalam setiap channel strip.

Channel kedua, disebut monitor path dan terletak dibawah channel utama, untuk mengumpan monitor bus. Sementara cukup untuk mengetahui pada setiap channel terdapat fader kedua, yang lebih kecil dari fader utama, yang mengalihkan sinyal menuju monitor bus.

Monitor fader

Gambar 11.16 Monitor fader

Setiap jalur monitor fader bekerja bersamaan dengan panoramic potentiometer pasangannya. Panpot mengendalikan persentase sinyal yang ditangkap di input channel untuk dikirim ke sisi kiri dan kanan monitor bus.

Channel yang melalui fader besar channel utama dan channel yang dijelaskan di atas disebut monitor channel. Alasan kenapa ada 2 channel dalam satu adalah agar mixer dapat berfungsi ganda: untuk recording dan untuk mixing. Bergantung kepada fungsi yang digunakan, channel utama dan channel monitor diumpan oleh sinyal yang berbeda sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Penjelasan selanjutnya ada di bab recording dan mixing.

11.2 Studio Rekaman – Mixer

Mixer (titik C pada skema studio Gambar 11.1) adalah peralatan yang menyatukan berbagai macam sinyal audio dan mengalihkannya ke satu atau lebih tujuan umum. Mixer memiliki serangkaian input yang menerima sumber suara untuk dimanipulasi, dan serangkaian output untuk mengirim sinyal yang sudah dimanipulasi dan disatukan.

Bayangkan mixer 24-input dan sejumlah sinyal audio yang sama. Pekerjaan utama yang menggunakan mixer adalah mencampur sinyal input dan mengirimkannya ke satu stereo output (mixdown). Selain menyatukan sinyal-sinyal, mixer memungkinkan sinyal dimanipulasi satu-satu untuk kebutuhan berbeda dan dikirim ke tujuan berbeda, yang akan dibahas selanjutnya.

Berikut diagram umum mixer:

Diagram Umum Mixer

Gambar 11.3 Diagram umum mixer

Seluruh bab pelajaran ini membutuhkan penerapan praktek secara langsung untuk pemahaman yang utuh, sehingga dianjurkan untuk mempelajarinya dengan berinteraksi langsung dengan mixer. Diagram Gambar 11.3 akan menjadi referensi, untuk menunjukkan semua fungsi dasar mixer.

3 bagian utama yang perlu diperhatikan: channels, groups, dan master section.