Melalui channel (atau saluran), sinyal diterima, dimanipulasi dan dikirim ke tujuan yang tepat. Kenyataannya, setiap channel pada mixer terdiri dari dua channel, tapi untuk sementara kita menganggap dan berkonsentrasi pada satu channel saja.
Gambar 11.4 Diagram channel mixer
Channel bisa menerima input line dan input mikrofon. Perbedaan utama antara kedua sinyal adalah sinyal mikrofon memiliki voltase jauh lebih rendah daripada sinyal line, sehingga kedua sinyal diamplifikasi secara berbeda.
Berbagai tahapan suatu channel:
Gain:
Gambar 11.5 Gain
Kedua input, line dan mikrofon, memiliki potensiometer gain yang meregulasi tingkat amplifikasi sinyal; seringnya potensiometer yang sama mengendalikan sirkuit kedua gain. Melalui saklar kita memilih tipe input (mikrofon atau line).
Pad (atenuasi): sinyal input yang terlalu kencang bisa dikurangi hingga 20-30 dB.
Inversi fase: mulai tahap ini channel menjadi satu. Tahap ini menginversi fase (mengganti kutub negatif dengan kutub positif).
Equalizer: parametric equalizer. Silakan periksa kembali bab mengenai equalizer untuk pembahasan lebih lengkap.
Gambar 11.6 Parametric Equalizer
Filter: menyediakan filter high-pass yang memastikan frekuensi rendah dihilangkan dengan efisien.
Gambar 11.7 Filter
Insert socket: insert socket (atau bahasa sederhananya: colokan) terletak di koneksi belakang mixer, tidak di channel strip itu sendiri. Akses socket ini biasanya melalui patchbay (yang akan dijelaskan kemudian). Terdiri dari dua socket dimana satu atau lebih efek dapat dirangkai secara seri, seperti ditunjukkan diagram berikut:
Gambar 11.8 Insert socket
Dengan memasukkan konektor ke insert-out socket, koneksi langsung insert-out/insert-in terputus dan sinyal dikirim melalui modul eksternal.
Auxiliary send:
Gambar 11.9 Auxiliary send
Aux send adalah potensiometer yang menangkap sinyal duplikat dan mengirimnya ke bus yang sesuai. Berikut diagram aux send
Gambar 11.10 Contoh aux send
Dalam contoh, terdapat 4 potensiometer aux send untuk setiap channel, 2 pre-fader dan 2 post-fader. Sinyal duplikat yang ditangkap aux send pre-fader terbebas dari keadaan fader utama channel, sedangkan sinyal yang ditangkap aux send post-fader bergantung keadaan fader utama. Perbedaan ini menimbulkan kondisi dimana salah satu jenis aux send lebih tepat digunakan.
Aux send dapat digunakan untuk menciptakan serangkaian auxiliary mix (mix tambahan) yang level keseluruhan dikendalikan oleh aux send master masing-masing (yang terdapat di bagian lain mixer). Aux send akan dibahas lebih lengkap selanjutnya.
Routing Matrix: Routing matrix berfungsi untuk mengalihkan sinyal ke group bus (yang terletak di bagian lain mixer and dibahas selanjutnya) atau ke stereo (mix) bus L-R (master fader). Jika terdapat 8 group bus, sinyal bisa dialihkan ke group manapun (1-2, 3-4, 5-6, 7-8) dan juga ke mix bus (L-R) melalui routing matrix.
Gambar 11.11 Routing matrix
Mute: Mute (atau tombol diam) mensunyikan channel. Ada berbagai situasi yang membutuhkan mute (seperti ketika dalam proses mixing butuh mendengar hasil rekaman tanpa vokal, dapat dicapai dengan menekan tombol mute pada channel vokal, alih-alih menurunkan level menggunakan fader dan kehilangan posisi semula fader).
Gambar 11.12 Tombol mute
Solo: Tombol solo menyebabkan semua channel lainnya berada dalam keadaan mute (contoh, hanya ingin mendengar vokal saja, dapat dicapai dengan menekan tombol solo pada channel vokal sehingga channel yang lain menjadi sunyi).
Gambar 11.13 Tombol solo
Fader: Fader mengendalikan jumlah sinyal yang dialihkan ke mix bus atau ke group bus. Diagram berikut menunjukkan tombol-tombol rute sinyal yang mengalihkan sinyal ke group bus atau mix bus.
Gambar 11.14 Fader
Pan: Pan adalah singkatan dari panpot. Panpot sendiri adalah singkatan dari panoramic potentiometer, yang mengendalikan persentase sinyal yang dikirim ke group bus. Ketika kendali panoramic diputar seluruhnya searah jarum jam dan routing matrix mengirim sinyal ke group bus 7-8, sinyal akan muncul di bus 8. Ketika kendali diputar seluruhnya berlawanan jarum jam, sinyal muncul di bus 7. Ketika kendali panoramic berada di tengah, sinyal terdistribusi merata ke bus 7-8.
Gambar 11.15 Panpot
Monitor fader: Dalam studio rekaman, sinyal direkam pada level yang sesuai untuk rekaman, sehingga penting untuk memisahkan level rekaman dengan level pendengaran. Karena hal ini lah, mixer studio sebenarnya memiliki 2 channel dalam setiap channel strip.
Channel kedua, disebut monitor path dan terletak dibawah channel utama, untuk mengumpan monitor bus. Sementara cukup untuk mengetahui pada setiap channel terdapat fader kedua, yang lebih kecil dari fader utama, yang mengalihkan sinyal menuju monitor bus.
Gambar 11.16 Monitor fader
Setiap jalur monitor fader bekerja bersamaan dengan panoramic potentiometer pasangannya. Panpot mengendalikan persentase sinyal yang ditangkap di input channel untuk dikirim ke sisi kiri dan kanan monitor bus.
Channel yang melalui fader besar channel utama dan channel yang dijelaskan di atas disebut monitor channel. Alasan kenapa ada 2 channel dalam satu adalah agar mixer dapat berfungsi ganda: untuk recording dan untuk mixing. Bergantung kepada fungsi yang digunakan, channel utama dan channel monitor diumpan oleh sinyal yang berbeda sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Penjelasan selanjutnya ada di bab recording dan mixing.